Tuesday, June 5, 2018

Injilnya Yesus (Isa Almasih)

Injil artinya kabar baik. Kabar baik apa? Ada dua fakta yang merupakan kabar baik itu: 

Pertama, Tuhan itu pengasih dan penyayang. Dia itu baik. Allah itu kasih. Pengalaman hidup kita bersama Tuhan mengatakan bahwa Dia itu baik. Isa Almasih menyebut Tuhan alam semesta itu dengan istilah yang terbaik yaitu Bapa atau Abba atau Abi, semua menunjuk Tuhan adalah baik. Mengapa Dia disebut Bapa kita semua? Sebab ada fakta yang kedua yaitu bahwa di dalam setiap manusia berdiam Roh dari Tuhan, yang dalam Buku Urantia disebut Pelaras Pikiran (Thought Adjuster). Karena dalam diri kita ada Roh dari Tuhan itu, maka kita manusia yang menerima dan mengakui kebenaran ini akan dicatat di alam semesta sebagai anak Tuhan.  

Status Bapa dan anak itulah inti Injil. 

Itulah dua pokok besar ajaran Isa Almasih yang ditulis Bab IV, mulai dari Paper 119 sampai 196. 

Hanya itu? Mengapa begitu sederhana? 

Anda pikir itu sederhana? Coba pikirkan konsekuensi dari ajaran yang didasarkan pada dua fakta itu, misalnya berikut ini:  
- Hubungan manusia dengan Tuhan adalah anak dengan Bapa. 
- Manusia berkenan kepada Tuhan karena iman percaya, bukan karena persembahan, pengorbanan, melakukan tatacara dan macam-macam upacara.  
- Doa yang diterima adalah karena percaya dan niat hati, bukan karena banyaknya dan bagusnya kata-kata. 
- Status manusia itu anak, dididik dan diajar sebagai anak sehingga harus memiliki kualitas dan kompetensi sebagai anak, bukan status hamba yang mengerjakan tugas lalu dinilai dan dibayar upah pahala. 
- Tujuan hidup manusia adalah menjadi sempurna seperti Bapa di sorga sempurna. Seorang anak diwajibkan mengikuti dan menjadi seperti orang tuanya.
- Kiblat manusia menyembah Tuhan adalah Roh itu yang sudah ada dalam diri kita masing-masing. Roh itu bisa kita ajak bicara dan bisa diminta petunjuk. Roh yang di dalam itu memang diberikan untuk membimbing manusia dari dalam. Roh Tuhan ada dalam kita masing-masing.
- Jiwa manusia dilahirkan baru dan ditumbuhkan olehNya, sehingga waktu mati nanti kita keluar dari badan ini, kembali menuju Bapa, bersama Roh-Nya itu juga yang menjadi petunjuk jalan kita selama-lamanya. 
- Kalau menyembah Tuhan harus dalam roh, bukan tatacara, hukum, dan aturan. 
- Semua manusia adalah sesama, anak-anak Tuhan, karena ditempati Roh yang serupa dari satu sumber yang sama. Tidak boleh ada lagi istilah orang kafir.  
- Keselamatan adalah jika kita menaati kehendak Roh itu, sehingga nanti kalau kita mati, kita akan hidup lagi selamanya, karena Roh itulah yang memberi kita kehidupan.    
- Kita yang menuruti Dia dan bergaul erat dengan Dia, Roh itu, suatu kali nanti akan melebur, manunggal dengan Roh itu dan mengalami hidup kekal selamanya.
- Roh itu tahu semua yang kita lakukan dan pikirkan. 
- Doa dan menyembah Tuhan itu adalah urusan pribadi, tidak perlu dipamerkan pada orang banyak. 
- Tuhan tidak menciptakan neraka. 
- Bapa itu pengasih, maha pengampun, tidak pemurka sehingga minta korban tebusan untuk meredakan amarahNya.  

Injil adalah agama rohani. Agama spiritual. Didasarkan pada kenyataan. Diterapkan dalam hidup sehari-hari. Menghasilkan hidup yang kekal selamanya secara nyata.  

Roh itu nyata. Kita alami. Tuhan itu baik, kita alami dalam hidup kita. 

Demikianlah ajaran Injil itu, kabar baik bahwa manusia adalah keluarga anak-anak Tuhan, dan Tuhan itu pengasih dan penyayang. Tuhan itu berwujud yang tertinggi yaitu roh (hanya ada 3 tingkatan wujud di alam semesta ini: alam roh, alam materi, dan di tengah keduanya alam morontia atau intelektual. Tapi ketiganya juga berasal dari satu sumber yang sama, dalam satu spektrum yang maha luas. 

Wujud roh itu juga bertingkat, dan yang tertinggi dan paling murni itulah Bapa Semesta. Bapa mengaruniakan Roh Pelaras yang mendiami kita, pecahan roh-Nya Bapa Semesta yang paling murni itu dikaruniakan pada manusia.

Anda adalah anak-anak Tuhan. Di dalam Anda sudah berdiam roh-Nya. Allah itu pengasih dan penyayang. Anda adalah anak-Nya. Kalau Anda terima hal ini, maka Anda tercatat di alam semesta ini sebagai anak Tuhan. Tidak lagi sebagai anak hilang yang tidak tahu jalan ke surga. Kalau Anda percaya kenyataan ini, hidup Anda aman dalam Dia selama-lamanya, sebab Roh itu menjadi penuntun dan pemberi hidup yang kekal.

Tidak ada persyaratan harus masuk atau keluar dari agama manusia tertentu atau upacara dan tatacara tertentu. Isa Almasih dulu juga sampai wafat dan hidup lagi dan naik ke surga tidak keluar dari agama Yahudi. Murid-muridnya juga masih sebagai aliran Yahudi sampai setelah puluhan tahun kemudian mereka terpaksa memisahkan diri dari agama induknya, sebab terpaksa demikian.

Demikianlah Injilnya Isa Almasih yang diajarkan selama 3 tahun kepada murid-muridnya. Setelah Isa pergi dari planet ini memang murid-muridnya banyak membuat tafsiran masing-masing, dan itu juga tidak sepenuhnya salah sebab disesuaikan dengan kondisi saat itu, untuk dunia Yunani, Romawi, Afrika, India, dan Arab. 


No comments:

Post a Comment