Saturday, May 26, 2018

Lucifer

Kisah siapa itu Lucifer dan pemberontakannya dimuat dalam Paper 53 dan 54.

Lucifer adalah sesosok Putranya Mikhael dari golongan Lanonandek primer yang cemerlang, pintar dan berprestasi pada waktu pelatihan dan penugasan awal-awalnya. Dia bagus dan akhirnya dipilih menjadi Daulat Sistem di sistem Satania, penguasa sistem yang terdiri dari ratusan bintang.  Dia punya asisten namanya Satan.  (Satan itu nama pribadi, Satania nama sistem perbintangan lokal, maka jangan dianggap bahwa Buku Urantia dari Satan atau setan itu).  Buku Urantia mengutuk pengkhianatan Satan. Tapi karena Lucifer dkk mempunyai pemikiran sendiri melawan kebijakan alam semesta yang ditetapkan Mikhael, akhirnya dia membawa sebuah sistem lokal dalam pemberontakan.  

Manifesto Lucifer ada tiga, pertama mengatakan bahwa Bapa Semesta itu tidak ada, hanya bikinan Mikhael agar dia berkuasa. Kedua, mengatakan bahwa sistem itu harusnya otonom, merdeka penuh, dan ketiga, bahwa rancangan kenaikan manusia ke Firdaus itu kelamaan dan tidak ada gunanya. Lucifer menganjurkan penegasan diri, penonjolan diri, kepahlawanan, self assertion. Dia menganjurkan metode revolusi, menghalalkan segala cara demi tujuan tercapai. Selama ini metodenya alam semesta adalah evolusi, yang lambat, dan bertahap. Dia tidak sabar dan ingin cepat melihat hasil misalnya dengan memaksakan sistem menurut dia. Lucifer disebut sebagai Tuhan kebebasan (God of Liberty), dia mempromosikan persamaan pikiran, revolusi, kebebasan (walaupun tadinya bertujuan baik) melakukan apa saja tanpa dibatasi caranya.

Dengan propaganda hebat seperti ini tidak heran banyak sosok makhluk roh jatuh bergabung bersama dia atau bersimpati dengan perjuangannya. Hanya setelah mereka semua melihat penderitaan Yesus karena perlakuan pengikut Lucifer barulah hilang semua simpati alam semesta dan pemberontakan itu padam.

Mereka sering disebut sebagai kelompok ular naga, dan simbol mereka adalah dasar putih dengan bulatan merah, dan di tengahnya itu ada bulatan hitam.

Bumi atau Urantia sering dikunjungi oleh Satan, dan pangeran planet Urantia saat itu adalah Kaligastia dengan wakilnya Daligastia, beserta pejabatnya bernama Beelzebul. Semua mereka ini tertarik ikut ajaran Lucifer dan ikut memberontak. Ada sekitar 37 planet dalam sistem Satania yang memberontak dan memisahkan diri (secession) hendak merdeka dari pemerintahan Mikhael.  

Kisah Kaligastia dan pemberontakan planet Bumi ada di Paper 66 dan 67, lalu disusul Taman Eden dan kejatuhan Adam dan Hawa serta akibatnya di Paper 73, 74, 75 hingga 78. 

Lucifer dkk dibiarkan saja oleh Mikhael, sampai 2000 tahun lalu saat Yesus berinkarnasi. Lucifer ditangkap. Satan dijatuhkan dari tempatnya di dewan para pangeran planet, tapi masih boleh berkeliling ke planet-planet. Lucifer dan Satan serta Kaligastia menurut kabar (tidak resmi) sudah diadili oleh Yang Lanjut Usianya (Ancient of Days) dan ditangkap oleh agen-agen dari alam semesta super dan dijatuhi hukuman pemusnahan. Kaligastia masih terdengar sampai abad 20, namun kabarnya belum jelas.

Renungan:
Jalan pendosa itu sulit. Rencana Tuhan itu sempurna, ikutilah jalan-Nya, jangan menyimpang. Kadang kesabaran lebih diperlukan. Sekalipun kita hebat dan rencana kita luar biasa tetapi kalau kita bertujuan mencari kehebatan diri kita sendiri mungkin saja kita jatuh seperti Lucifer. Ambisi boleh saja tapi kalau untuk mengagungkan diri sendiri dengan semua cara, waspadalah. Lucifer menganjurkan cara radikal bahkan jahat. Jangan kita menghalalkan semua cara demi tujuan  kita.

Inkarnasi (Penjelmaan)

Putra-putra Tuhan bisa dan sudah sering menjelma menjadi manusia. Setidaknya ada 3 tokoh yang paling penting yang pernah ada di planet kita ini.

Pertama adalah Adam dan Hawa. Kedua adalah Melkizedek Machiventa sang imam besar Salem yang pernah hidup satu masa dengan Abraham (Ibrahim). Dari ajaran Melkizedek  inilah muncul agama2 yang berdasarkan iman dan percaya di Timur Tengah, Arab, dunia Barat, maupun Timur terutama India dan China.

Berikutnya awal abad pertama hadirlah sesosok manusia inkarnasi ilahi lagi, kali ini Mikhael, Putra Pencipta alam semesta kita Nebadon yang lahir menjadi bayi, tumbuh  menjadi manusia normal tetapi berangsur-angsur waktu remaja dan muda dia makin dan akhirnya tahu penuh bahwa dirinya adalah Pencipta alam semesta ini.

Kesadaran ilahi itu tidak dari lahir tapi tumbuh bertahap, sama juga seperti kita. Yesus menyadari siapa dirinya sejak muda, tapi manusia lain ada yang sampai meninggal tapi tidak pernah tumbuh kesadaran rohaninya. Dalam diri manusia ada karunia Roh ilahi pemberian Bapa, yang kalau petunjuknya kita ikuti akan menumbuhkan kesadaran ilahi kita.

Yesus adalah Tuhan menjelma menjadi manusia biasa. Tapi sekaligus dalam hidupnya Ia mengalami pertumbuhan rohani seperti halnya manusia biasa yang lain. Inilah misteri besar Sang Manusia-Tuhan ini. Bagaimana mungkin sosok ilahi menjadi serupa manusia biasa?

Penjelmaan itu membuktikan bahwa Tuhan mewahyukan diri-Nya melalui berbagai cara. Penjelmaan itu cara pewahyuan dengan cara paling nyata yaitu memberi contoh teladan dalam wujud makhluk itu sendiri.

Inkarnasi adalah metodenya Putra-putra Tuhan, mulai dari Putra Kekal di Firdaus sampai yang paling rendah semua bertujuan untuk pewahyuan Tuhan kepada makhluk.

Namun demikian Mikhael Kristus dari Nebadon itu punya misi lain juga.  Inkarnasi menjadi makhluk adalah prasyarat untuk menjadi Daulat, penguasa tanpa syarat atas alam semesta buatannya sendiri. Ini syarat dari Bapa Semesta dan Mikhael sudah bersumpah untuk hal itu.

Tujuan kedua adalah untuk menyelesaikan masalah pemberontakan putranya Lucifer bersama asistennya Satan dan raja planet bumi, Kaligastia. Sebagai bapa Mikhael sulit mengadili pemberontakan ini. Tapi sebagai manusia biasa Yesus, Mikhael membuat Satan dijatuhkan. Kaligastia diturunkan. Lucifer diadili dan kabarnya awal abad 21 ini sudah dimusnahkan. Semua itu diperkuat oleh apa yang diperbuat pemberontak ini pada manusia Yesus yang mereka salibkan tanpa salah, sehingga alam semesta melihat sendiri jahatnya Lucifer dkk ini. Lucifer dkk kehilangan semua simpati dari yang dulunya masih mendukung pemberontakan alam roh ini.

Mikhael sudah pernah berinkarnasi menjadi 7 golongam makhluk: pertama sebagai Melkizedek, kemudian Lanonandek sebagai penguasa sistem, Adam, malaikat serafim, jiwa manusia dalam wujud roh, manusia dalam wujud morontia, dan akhirnya dalam wujud manusia daging di bumi. Dengan selesainya inkarnasi ke tujuh ini Mikhael Kristus layak menyandang gelar Raja segala Raja, Penguasa berdaulat, yang tanpa syarat dan pembatasan dalam wilayah Nebadon yang saat ini terdiri dari jutaan planet berpenduduk.  Dia praktis adalah Tuhan alam semesta lokal tempat kita lahir dan ada.

Lihat Paper 119 untuk ceritanya.

Keselamatan (Survival)

Keselamatan dalam artinya selamat tetap hidup melewati hidup manusia fana di dunia dan masuk dalam hidup baka. Proses ini dialami nyata dan puncaknya waktu jiwa manusia menyatu melebur dengan roh dari Bapa, Pelaras yang mendiaminya. Melebur dengan roh yang baka membuat makhluk itu baka, immortal. Dan jalan menuju ke keselamatan itu ditunjukkan sempurna oleh Mikhael, sang Putra Pencipta dari Nebadon yang turun menjadi manusia Yesus atau Isa Almasih itu.
Inti ajaran dan contoh nyata hidupnya itulah Injilnya Yesus. Semua yang mengikuti jalan itu pasti sampai kekekalan, kebakaan atau keselamatan itu.

Friday, May 25, 2018

Roh Ibu Alam Semesta

Roh Ibu Alam Semesta disebut juga sebagai Penatalayan Ilahi, adalah para "putri" Roh Tanpa Batas, pribadi ketiga Trinitas.

Ibu Alam Semesta ini dinamai demikian, sebab dia menjadi pasangan Mikhael, Putra Pencipta, mencari wilayah sendiri di alam semesta raya ini, dan mengorganisir alam semesta ini, kemudian mengelolanya. 

Dalam hal ini, Mikhael berperan sebagai Bapak, yang memikirkan dan merancang semuanya. Ibu Alam Semesta, karena berasal dari Roh Tanpa Batas memiliki kemampuan khusus dalam bidang energi dan teknologi alam semesta. Ibu Alam Semesta yang mengatur energi, membangun alam material ini. Putri-putri Roh ini seperti ibu-ibu pada umumnya menguasai dan mengelola wilayah rumah tangganya. Mereka dilengkapi kemampuan khusus misalnya antigravitasi, komunikasi, transportasi, dan banyak anak-anak yang berfungsi melayani alam semesta ini. Anak-anak khusus dari Ibu Alam Semesta ini antara lain adalah para malaikat serafim, para pelayan alam roh.

Bersama dengan Mikhael, Ibu Alam Semesta menciptakan banyak golongan anak.  Anak sulung mereka adalah Gabriel, hanya satu, berfungsi sebagai Eksekutif kepala alam semesta lokal. Berikutnya, anak mereka, golongan Melkizedek, para utusan darurat serbabisa. Kemudian golongan Vorondadek, para penguasa konstelasi-konstelasi bintang. Lebih rendah lagi, golongan Lanonandek para eksekutif sistem-sistem dan planet-planet hunian.

Roh

Roh adalah satu dari tiga wujud dalam alam semesta ini. Pertama adalah wujud jasmani (materi), kedua adalah wujud roh, dan di tengahnya adalah wujud morontia.

Roh sering dikatakan sebagai energi hidup. Roh itu hidup, dan karena bentuknya energi, maka bisa hidup di mana saja tanpa batasan jasmani seperti kita. Roh itu bisa ditumpangi oleh kepribadian (personality), diberi seperangkat sifat khusus yang khas, sehingga bisa dikenali dan diajak berkomunikasi. Sama seperti manusia yang jasmani dan makhluk morontia juga bisa diberi kepribadian, sehingga memiliki sifat-sifat khas yang berbeda satu sama lain.

Roh itu pusatnya ada di Putra Kekal. Jadi semua yang berwujud roh itu ditarik ke satu pusat ini.

Roh itu lebih dikenali dari kualitas dan nilainya. Nilai atau value rohani itulah yang membedakan.  Ada nilai rohani yang tinggi, seperti kasih dan kemurahan hati, tapi ada juga nilai rohani yang buruk dan jahat. Sebab itulah ada disebut roh-roh jahat. Manusia, kalau mau memiliki nilai tinggi di hadapan Tuhan harus belajar hal-hal rohani yang bernilai tinggi.

Allah itu Roh, kata Yesus. Tuhan itu wujud roh yang paling tinggi dan paling murni. Kita harus menjadi makin rohani, menjadi makin seperti Dia, kalau mau selamat bertahan hidup di alam semesta ini.

Dan Tuhan, Allah, Bapa Semesta itu sudah menganugerahkan satu roh pecahan diri-Nya, Pelaras Pikiran untuk mendiami batin kita manusia. Roh Pelaras Pikiran itu berasal dari Bapa Semesta, dan akan kembali kepada Bapa Semesta. Roh ini akan membimbing kita kembali ke asalnya yaitu Bapa Semesta, dan akan melebur dengan jiwa kita menjadi satu wujud roh, tetap dengan kepribadian khas kita. Perpaduan Roh Tuhan dan jiwa manusia itulah kita nanti yang hidup selama-lamanya.

Anak Tuhan

Tuhan adalah Bapa seluruh makhluk ciptaan-Nya.

Cara penciptaan makhluk bermacam-macam, ada yang diciptakan (created), dibuat menjadi ada dengan macam-macam cara (yang mungkin aneh bagi kita), antara lain dipecah-pecah (fragmentized), dikembangkan melalui evolusi seperti manusia melalui proses reproduksi (perpaduan genetik membuat makhluk baru), dibuat dari bahan penyusun, tapi ada juga proses yang namanya ditrinitisasi, dan yang satu ini perlu pembahasan khusus karena manusia belum mengalami. Ada juga yang tidak diciptakan, tetapi diadakan (eventuated), menjadi ada demikian saja sebagai akibat dari adanya sesuatu.

Pribadi-pribadi Trinitas itu masing-masing bisa menciptakan, secara sendirian, atau secara gabungan berdua, atau bertiga.  Bapa Semesta memecah roh-Nya menciptakan roh-roh Pelaras Pikiran, yang kemudian dikirimkan untuk menempati kita satu persatu. Putra Kekal juga memecah roh-Nya. Roh Tanpa Batas memecah roh-Nya, tapi Ia sendiri juga menciptakan banyak golongan makhluk, antara lain Utusan Soliter, Roh Ibu Alam Semesta, dan kelompok-kelompok malaikat super.
Bapa Semesta dan Putra Kekal bersatu menciptakan banyak golongan, terutama adalah golongan Putra Pencipta atau Mikhael (satu Mikhael memimpin satu alam semesta lokal, dan Mikhael Nebadon adalah yang berinkarnasi menjadi manusia Yesus). Ada tujuh ratusan ribu Mikhael di seluruh alam raya. Masing-masing khas dan berbeda.
Tiga pribadi Tuhan itu menciptakan antara lain para Roh Tertinggi, Roh Master dan lain-lain 


Masih banyak golongan lain bisa dilihat di Paper 30.

Seluruh makhluk adalah anak-anak Tuhan. Kita berada dalam keluarga besar Tuhan.

Kita diberi roh dari Bapa Semesta, sehingga kita disebut anak-anak Tuhan.


Seorang anak ditakdirkan menjadi seperti bapaknya, sebab itu Yesus menentukan tujuan terbesar segala zaman: Jadilah kamu sempurna seperti Bapa di surga sempurna. Meskipun tujuan ini tidak akan pernah tercapai selama-lamanya, namun berlaku selama-lamanya juga. Mengejar kesempurnaan dimulai dari dunia ini, dan terus berlaku. 

Kepribadian (Personality)

Kepribadian adalah karunia dari Bapa Semesta. Kepribadian adalah pemersatu berbagai sifat, dan setiap kepribadian itu unik. Setiap makhluk diberi kepribadian yang unik, sehingga bisa dikenali khusus. Setiap pribadi itu tanggap atau responsif pada kepribadian yang lain, bisa berkomunikasi, saling menghargai, mengasihi, bahkan saling membenci dan sikap-sikap antar kepribadian yang lain.

Kepribadian tidak berubah selama-lamanya. Dengan itu maka kita bisa mengenali sesosok makhluk, apapun wujudnya, di dunia atau di alam lain, dari kepribadiannya itu.

Tuhan sebagai AKU ADA itu Esa tanpa sifat, tanpa batasan dan tanpa pribadi, tetapi sebagai Trinitas Tuhan itu berpribadi. Sebagai Trinitas, pribadi-Nya rangkap tiga. Tuhan sang Bapa, sang Putra, dan Roh. Kita juga pribadi, maka kita bisa berkomunikasi dengan pribadi-pribadinya Tuhan itu.

Kepribadian itu dikaruniakan Bapa Semesta, tidak diketahui kapan diberikannya. Mungkin pada waktu lahir.

Kepribadian kita itu khas. Kepribadian memiliki kemampuan-kemampuan antara lain kehendak atau kemauan (will). Makhluk yang berkepribadian juga punya moralitas, bisa membedakan antara yang baik dan jahat, tapi juga bisa memilih mana yang akan dilakukan sesuai kehendak bebasnya. Kepribadian itu adalah ciri pengenal kita.

Kepribadian bisa ditumpangkan (superimposed) ke atas makhluk dari golongan apapun, jasmani, morontia, atau roh. Manusia itu setelah dari dunia akan menjadi makhluk morontia, dilebur dengan roh Pelaras yang mendiami, lalu bertahap berubah menjadi makhluk roh, tetapi kepribadiannya tetap sama, itulah ciri khas kita selama-lamanya.

Thursday, May 24, 2018

Mikhael Kristus

Ordo atau golongan Mikhael adalah golongan para Putra Pencipta, para Putra ilahi dari Firdaus. Ordo Mikhael ini adalah para Pencipta. Mereka menciptakan dan mengelola alam semesta lokal yang menjadi wilayah mereka. Di bumi kita namanya adalah Mikhael Kristus, datang berinkarnasi atau menjelma di planet ini dalam pribadi Yesus dari Nazaret, abad pertama Masehi. 

Kedatangannya ke planet ini adalah untuk menggenapi tujuh kali penganugerahan dirinya menjadi makhluk ciptaannya sendiri. Mikhael-Mikhael ini tidak diperbolehkan memerintah secara mutlak atas alam semesta bikinan mereka sendiri itu, sebelum mereka tujuh kali menjelma menjadi sama dengan ciptaannya, mulai dari golongan-golongan roh yang tinggi derajatnya sampai para malaikat dan terakhir adalah manusia. Penjelmaan ketujuh yang terakhir adalah sebagai manusia biasa, dan planet Bumi atau Urantia inilah yang dipilih oleh Mikhael Kristus. Ada banyak planet di alam semesta ini (jutaan) tetapi planet inilah yang dipilih berdasarkan pertimbangan khusus pilihannya sendiri, karena sejarah planet ini yang memberontak dan mengalami masa-masa kegelapan rohani.

Di bumi inilah Mikhael dari Nebadon ini menjalani hidup penjelmaan yang luar biasa, mati dan hidup lagi, serta mendapat nama Mikhael Kristus.


Roh Kebenaran

Roh Kebenaran adalah rohnya Mikhael Kristus yang dikaruniakan ke dunia ini. Tujuannya antara lain mengajarkan kebenaran, mewakili Mikhael yang secara pribadi sudah pergi dari dunia ini, tetapi masih hadir dalam wujud roh ini.

Roh ini bekerja melingkupi manusia. 

Roh Kebenaran datang pada hati Pentakosta.

Pelaras Pikiran (Thought Adjuster)

Buku Urantia menyebut nama roh pecahan dari Bapa Semesta yang mendiami manusia itu dengan istilah Pelaras Pikiran (Thought Adjuster).

Roh ini dibahas panjang lebar dalam beberapa Paper.

Ringkasnya, Roh ini adalah pecahan dari natur atau kodrat-Nya Bapa yang roh itu. Roh yang paling murni. Roh ini dikirim dari Divinington, asalnya, untuk masuk dan mendiami manusia. Tugasnya adalah menuntun manusia dari dalam, membentuk jiwa (soul) manusia itu, dan pada akhirnya jika manusia itu layak mencapai tingkatan tertentu, akan melebur dengan jiwa manusia itu menjadi satu.

Roh Pelaras Pikiran ini datang dari Bapa Semesta, dan membimbing manusia agar kembali ke asalnya, yaitu Bapa Semesta juga. Hidup di dunia yang jasmani dan singkat ini adalah awal, dan kemudian akan dilanjutkan dalam wujud atau dimensi yang lebih tinggi, yaitu wujud perantara yang disebut wujud morontia, dan akhirnya wujud roh.