Putra-putra Tuhan bisa dan sudah sering menjelma menjadi manusia. Setidaknya ada 3 tokoh yang paling penting yang pernah ada di planet kita ini.
Pertama adalah Adam dan Hawa. Kedua adalah Melkizedek Machiventa sang imam besar Salem yang pernah hidup satu masa dengan Abraham (Ibrahim). Dari ajaran Melkizedek inilah muncul agama2 yang berdasarkan iman dan percaya di Timur Tengah, Arab, dunia Barat, maupun Timur terutama India dan China.
Berikutnya awal abad pertama hadirlah sesosok manusia inkarnasi ilahi lagi, kali ini Mikhael, Putra Pencipta alam semesta kita Nebadon yang lahir menjadi bayi, tumbuh menjadi manusia normal tetapi berangsur-angsur waktu remaja dan muda dia makin dan akhirnya tahu penuh bahwa dirinya adalah Pencipta alam semesta ini.
Kesadaran ilahi itu tidak dari lahir tapi tumbuh bertahap, sama juga seperti kita. Yesus menyadari siapa dirinya sejak muda, tapi manusia lain ada yang sampai meninggal tapi tidak pernah tumbuh kesadaran rohaninya. Dalam diri manusia ada karunia Roh ilahi pemberian Bapa, yang kalau petunjuknya kita ikuti akan menumbuhkan kesadaran ilahi kita.
Yesus adalah Tuhan menjelma menjadi manusia biasa. Tapi sekaligus dalam hidupnya Ia mengalami pertumbuhan rohani seperti halnya manusia biasa yang lain. Inilah misteri besar Sang Manusia-Tuhan ini. Bagaimana mungkin sosok ilahi menjadi serupa manusia biasa?
Penjelmaan itu membuktikan bahwa Tuhan mewahyukan diri-Nya melalui berbagai cara. Penjelmaan itu cara pewahyuan dengan cara paling nyata yaitu memberi contoh teladan dalam wujud makhluk itu sendiri.
Inkarnasi adalah metodenya Putra-putra Tuhan, mulai dari Putra Kekal di Firdaus sampai yang paling rendah semua bertujuan untuk pewahyuan Tuhan kepada makhluk.
Namun demikian Mikhael Kristus dari Nebadon itu punya misi lain juga. Inkarnasi menjadi makhluk adalah prasyarat untuk menjadi Daulat, penguasa tanpa syarat atas alam semesta buatannya sendiri. Ini syarat dari Bapa Semesta dan Mikhael sudah bersumpah untuk hal itu.
Tujuan kedua adalah untuk menyelesaikan masalah pemberontakan putranya Lucifer bersama asistennya Satan dan raja planet bumi, Kaligastia. Sebagai bapa Mikhael sulit mengadili pemberontakan ini. Tapi sebagai manusia biasa Yesus, Mikhael membuat Satan dijatuhkan. Kaligastia diturunkan. Lucifer diadili dan kabarnya awal abad 21 ini sudah dimusnahkan. Semua itu diperkuat oleh apa yang diperbuat pemberontak ini pada manusia Yesus yang mereka salibkan tanpa salah, sehingga alam semesta melihat sendiri jahatnya Lucifer dkk ini. Lucifer dkk kehilangan semua simpati dari yang dulunya masih mendukung pemberontakan alam roh ini.
Mikhael sudah pernah berinkarnasi menjadi 7 golongam makhluk: pertama sebagai Melkizedek, kemudian Lanonandek sebagai penguasa sistem, Adam, malaikat serafim, jiwa manusia dalam wujud roh, manusia dalam wujud morontia, dan akhirnya dalam wujud manusia daging di bumi. Dengan selesainya inkarnasi ke tujuh ini Mikhael Kristus layak menyandang gelar Raja segala Raja, Penguasa berdaulat, yang tanpa syarat dan pembatasan dalam wilayah Nebadon yang saat ini terdiri dari jutaan planet berpenduduk. Dia praktis adalah Tuhan alam semesta lokal tempat kita lahir dan ada.
Lihat Paper 119 untuk ceritanya.
No comments:
Post a Comment