Friday, June 8, 2018

Agama

Agama itu muncul sebagai tanggapan manusia terhadap pekerjaan alam roh. Jadi sosok-sosok roh bekerja, sekelompok manusia mengalami pengalaman rohani yang serupa, dan hasilnya dicatat, dibakukan, dilestarikan, disistemkan, disosialisasikan menjadi agama. Sebab itulah agama tidak sama, karena dipengaruhi oleh latar belakang dan keadaan kelompok manusia penerimanya. 

Jadi agama tidak bisa dibuat sendiri oleh manusia, sebab agama itu mencakup pengalaman-pengalaman dan inisiatif dari alam roh. Agama itu berkembang. Makin lama makin maju, atau sebaliknya. Ada kalanya agama itu mundur, membawa dampak negatif bagi kelompok manusia penganutnya.

Agama dikembangkan dan dipelihara oleh alam roh. Caranya adalah melalui pewahyuan berkala dari alam roh. Pewahyuan adalah pengungkapan kebenaran baru. Pewahyuan selalu bertahap dan bertingkat.  Caranya antara lain adalah dengan kedatangan tokoh-tokoh dari alam roh ke dunia secara fisik, seperti Adam, Melkizedek, dan Putra-putra dari Firdaus. Cara berikutnya adalah sosok-sosok pemimpin manusia yang dibimbing dan menerima pewahyuan khusus. Cara lain lagi adalah seperti Buku Urantia ini, tulisan yang dibuat oleh satu tim besar makhluk roh secara sistematis dan dibuat khusus sesuai kondisi planet ini. Pewahyuan seperti ini dilakukan untuk mewahyukan informasi alam semesta yang rumit secara sistematis misalnya sejarah planet bumi sebelum manusia ini ada. Apapun caranya, selalu alam roh terlibat dan menjadi pelaku awalnya. 

Sebab itu agama membawa kebenarannya masing-masing, berbeda satu sama lain sebab itu sesuai kondisi masing-masing bangsa.

Alam roh terlibat. Tetapi kalau alam roh sedang kacau atau ada tokoh-tokoh roh yang memberontak dan punya agenda lain, apa yang terjadi? Ini terjadi karena pemberontakan Lucifer dan Kaligastia. Mereka mewahyukan gagasan mereka juga, dan akibatnya planet ini menjadi kacau. Ada kebenaran dan ketidak-benaran bercampur menjadi satu. Sebab itulah Buku Urantia harus diwahyukan. Segala sesuatu dibahas, sejarah planet disampaikan, semua secara sistematis.

No comments:

Post a Comment