Wednesday, January 30, 2019

Status Terjemahan Desember 2018

Terimakasih untuk para pembaca yang sudah sering menanyakan kapan buku ini diterbitkan. Berhubung karena masih belum ada keputusan dari Urantia Foundation yang akan menanggung biayanya, maka belum ada kepastian kapan diterbitkan dalam bentuk buku cetak. Pertemuan terdekat baru akan diadakan April 2019, jadi para peminat mohon agar bersabar.

Untuk sementara, saya akan menerbitkan banyak artikel mengenai isi buku ini mulai awal 2019 di blog ini.

Terimakasih
Nugroho
widitruth@gmail.com

Follow di Twitter @urantiaindo


Saturday, January 5, 2019

Kehidupan

Kehidupan di planet-planet itu dirancang dan dibuat, bukan jadi begitu saja. Ada banyak jenis kehidupan yang ada di alam semesta ini, mulai dari kehidupan tingkat tinggi yang dimiliki roh-roh, sampai tingkat rendah manusia dan lebih rendah lagi hewan dan tumbuhan. Manusia juga berbagai macam, ada yang diciptakan supaya bisa bertahan di planet dengan udara yang normal seperti planet bumi, tetapi ada makhluk penafas super yang bisa tinggal di udara yang lebih pekat atau panas, dan sebaliknya ada yang bisa hidup di planet yang tidak ada udaranya, sehingga mereka tidak bernafas. 

Cara pengembangan kehidupan juga bermacam-macam, ada yang diciptakan langsung jadi, tetapi ada yang dikembangkan dari makhluk yang sederhana sampai yang rumit. Manusia diciptakan dan dikembangkan dengan cara evolusi ini. Selama jutaan tahun nenek moyang manusia dievolusikan, sampai akhirnya lahirlah manusia pertama, dan itu juga belum berakhir, karena evolusi biologis, peradaban dan agama manusia masih berlangsung sampai hari ini.

Makhluk di alam semesta ini bisa hidup karena ada roh yang menghidupkan. Bentuk dan pola badani kita ini dibuat oleh para Pembawa Kehidupan. Tapi Roh yang menyediakan percikan hidup awal dan memberikan kemampuan pikiran. Kita dan semua tumbuhan dan hewan ini dirancang oleh para Pembawa Kehidupan (Life Carrier) kemudian diberi "nafas" hidup dari tujuh roh ajudan dari Roh Ibu Alam Semesta. Ada semacam emplasemen dari pusat alam semesta lokal dari mana dipancarkan kehidupan ke segala penjuru alam semesta. Ada tujuh tingkatan kemampuan yang diberikan oleh tujuh roh ajudan itu, sehingga makhluk itu bisa dikatakan hidup. Roh intuisi refleks cepat, roh pengertian, roh keberanian, roh pengetahuan, roh nasihat, roh penyembahan, dan yang tertinggi adalah roh hikmat.  Binatang memiliki sampai ke nomor lima yaitu roh nasihat, tetapi roh penyembahan dan hikmat hanya dikaruniakan ke atas manusia.

Namun demikian ada kehidupan kekal, atau survival, keselamatan tetap bertahan hidup sesudah kematian, dan hal itu ditentukan oleh penilaian atau penghakiman atas jiwa kita. Layakkah kita untuk hidup kekal? Jawaban untuk itu dipastikan ketika manusia melebur dengan roh pemberian dari Tuhan. Roh itulah pemberi hidup, dan ada satu sosok roh dari Bapa, sang Pelaras Pikiran yang mendiami kita. Dialah kunci kehidupan kita. 

Pelaras Pikiran (Thought Adjuster)

Pelaras adalah roh pecahan (fragmen) dari Bapa Semesta yang dikaruniakan untuk mendiami manusia secara pribadi. Ada yang menyebutnya Percikan Ilahi, Roh Penuntun, dan sebagainya. Asal Pelaras adalah Divinington, dunia Bapa yang pertama. Roh ini adalah roh yang paling murni dan tinggi dari semua roh, sebab diciptakan dari pecahan atau potongan roh-Nya Bapa sendiri. Tapi roh ini mulai dari tanpa pengalaman. Mereka itu pra pribadi, belum punya kepribadian, jadi seragam atau sama sifatnya. Setelah mendapat pengalaman dan melebur dengan kepribadian manusia, barulah mereka mendapat kepribadian dengan semua kemampuan dan ciri khas kepribadian.


Pelaras memperoleh pengalaman dengan cara mendiami manusia berkali-kali. Pelaras yang perawan tanpa pengalaman mendapatnya dari mendiami manusia yang masih primitif, yang belum punya kemampuan untuk melebur dengan Pelaras itu. Setelah berkali-kali barulah mungkin ia berpengalaman mendiami manusia yang akhirnya bisa melebur dan menyatu dengan dirinya.   

Memang Pelaras mendiami manusia dengan tujuan supaya suatu kali Pelaras itu akan menyatu, manunggal, melebur (berfusi) dengan jiwa manusia yang ia tempati. Manunggaling kawula Gusti, prinsip Jawa kuno itu bukan sekedar slogan melainkan kenyataan yang dicapai manusia yang menyatu dengan keilahian.

Dari mana asal jiwa manusia? Pelaras adalah bapak yang melahirkan jiwa manusia. Ibunya adalah otak dan pikiran jasmani. Jiwa (soul) itulah yang keluar dari badan manusia waktu meninggal. Jiwa itu tidak berwujud materi, dan belum roh, tetapi berwujud setengah roh, wujud morontia. Maka kata Yesus, "lahir dari Roh" itu adalah bukan kiasan, tapi suatu proses nyata lahirnya jiwa manusia yang berwujud morontia itu dalam badan jasmani manusia.

Pelaras itu juga yang menyusun jiwa morontia itu. Disusun, dibentuk dan dikembangkan dengan nilai-nilai kerohanian, pengalaman, memori, moralitas, dan sebagainya, sehingga jiwa kita dari lahir sampai mati terus menerus berkembang dan bertumbuh. Diceritakan bahwa banyak kali Pelaras berusaha membangun jiwa manusia itu, meregistrasikan memori dan nilai-nilai baru ketika manusianya sedang tidur. Mimpi yang tidak masuk akal itu katanya karena upaya Pelaras tidak selalu berhasil. Apapun cara pekerjaan Pelaras, kita tidak tahu, tapi pastinya ia membangun jiwa kita seumur hidup kita.  

Pelaras berfungsi sebagai bapa. Dia wakil Bapa Semesta, dia membimbing manusia. Caranya adalah melalui batin, yang merupakan arena pilihan, medan pertempuran antara pilihan baik dan jahat. Manusia memiliki kepribadian, sehingga memiliki hak istimewa kehendak atau kemauan. Bisa bebas memilih kemana mau pergi. Pelaras tidak pernah mendikte manusia yang ia diami. Pelaras selalu menyesuaikan yang terbaik pada keputusan manusia.

Dia itu pra pribadi. Manusia itu pribadi. Yang berpribadi punya kehendak bebas dan menetapkan tujuan.

Pelaras adalah pilot, pengemudi yang pandai membawa ke tujuan pulau Firdaus. Jiwa manusia adalah kapten yang menentukan arah kemana kapal pergi. Kapalnya adalah batin pikiran manusia itu.
Sebab itulah kita harus berusaha untuk tunduk atau berserah pada pertimbangan dan petunjuk Yang Di Dalam itu. Kalau ada keputusan apapun sebelum kita putuskan, tanyakan dan konsultasikan dengan Roh yang di dalam itu. Dengan perasaan yang tenang dan jujur kita bisa merasakan apa pendapatnya. Pelaras bisa menyatakan pendapatnya, tetapi kita perlu banyak berlatih untuk berbicara dengan dia.
Cara paling mudah adalah pejamkan mata, hening dan tenangkan pikiran dan mulai konsentrasi ke dalam batin. Berkomunikasi dengan dia secara batin dalam keheningan. Lakukan dengan teratur pada waktu-waktu tertentu. Jika berdoa, setelah kita ucapkan permohonan kita, berhenti sejenak, tunggu dan rasakan apa yang dia sampaikan dari dalam. Ada kesan atau rasa tertentu jika Dia bicara dari dalam.

Tidak mudah untuk mengheningkan cipta seperti itu. Pikiran kita sering dipenuhi macam-macam hal duniawi, belum lagi racun-racun jiwa misalnya kebencian, prasangka, kebimbangan, dan yang paling sering adalah kekuatiran. Semua itu menghalangi pekerjaan Pelaras. Kita harus berlatih. Tidak bisa seketika tetapi bertahap kita dapat meraih keheningan batin untuk bisa mendengar ke dalam.  

Pelaras bekerja dengan cara menyetel atau melaraskan pikiran kita. Sebab itu kita diminta untuk menggunakan banyak pikiran dalam hidup ini untuk memecahkan banyak masalah dan menentukan tujuan. Jika sedang merencanakan, gunakan banyak waktu untuk berpikir, merenungkan dan mempertimbangkan segala sesuatunya.  Kadang Pelaras bisa menguasai arus pemikiran kita dan membawa ke permikiran-pemikiran baru yang Ia kehendaki.

Apapun, kita tidak sendirian di dunia ini. Dalam diri kita ada Roh dari Tuhan. Kiblat kita haruslah ke dalam, kepada Roh itu. Dia bekerja tidak kelihatan, seperti angin, tetapi ada hasilnya. 

Kerohanian manusia itu tidak sama. Manusia mencapai lingkaran-lingkaran kerohanian secara bertahap, dari lingkaran 7 hingga yang pertama. Pada lingkaran ke tujuh manusia baru berkenalan dengan kerohanian dan dimasukkan kelompok banyak orang yang dijaga sepasang malaikat. Makin tinggi lingkarannya makin sedikit jumlah orang per kelompoknya. Pada waktu mencapai lingkaran ke tiga, ada sepasang malaikat serafim yang bersama kita pribadi secara khusus seterusnya. Waktu lingkaran kedua, kita sering akan mendengar suara Pelaras secara langsung. Pada lingkaran pertama, manusia itu sudah sering berkomunikasi langsung dengan Pelaras.

Melalui pengalaman mendiami manusia itu, Pelaras akan memperoleh kepribadian, sebaliknya manusia akan memperoleh identitas alam semesta, atau kehidupan.

Kehidupan itu karena ada roh yang menghidupkan. Tumbuhan dan hewan itu hidup karena ada roh kehidupan, yaitu disebut Roh Ajudan dari Ibu Alam Semesta, yang menghidupkan sel-sel mati menjadi hidup. Ketika roh itu berhenti bekerja di sel-sel itu, hubungan diputus, makhluk itu mati.
Lalu bagaimana jiwa manusia itu hidup sedangkan badan yang membawanya sudah mati?  Itulah peran Pelaras. Pelaras itulah yang menghidupkan rumus mati yang disebut jiwa yang dikeluarkan dari badan yang sudah mati itu. Di alam morontia, di dunia kebangkitan di Yerusem, jiwa itu dirakit lagi, diberi badan morontia yang baru, dan ketika ditempati lagi oleh Pelaras, maka manusia itu hidup lagi dalam badan yang baru.

Namun demikian ada manusia yang berhasil mencapai peleburan dengan Pelaras ketika masih di dunia. Contohnya Nabi Elia yang naik dalam kereta berapi, yaitu melebur dan badannya terbakar oleh ledakan api roh, dan jiwanya langsung naik ke surga. Ada cerita kuno tentang moksha atau muksa, hidup-hidup naik ke surga.  Cerita itu bukan fiksi.

Semua itu dicapai secara bertahap, dan kita bisa memulainya sekarang dengan membiasakan diri untuk bertanya dan berkomunikasi ke dalam. Keputusan apapun, tanyakan ke dalam. Kenyataan hidup apapun, mohon petunjuk dan bantuan dari Pelaras. Hanya dengan cara ini, kita menjadi makin rohani. Siapa makin dekat ilahi dia makin nyata.



Asal usul, tujuan dan bekerjanya Pelaras diceritakan bersambung dari Paper 107 sampai 112.

Urantia

Urantia adalah nama planet bumi kita dalam katalog atau daftar planet-planet alam semesta.

Urantia bukan satu-satunya planet yang ditanami kehidupan. Ada triliunan planet di luar sana. Di galaksi Bimasakti saja ada 400-700 milyar bintang. Galaksi Andromeda satu triliun. Whirlpool galaxy 100 milyar. Baru 3 galaksi. Ada berapa galaksi yang ada di sana? Kata para astronom 100 miliar galaksi. Tapi masalahnya karena jarak antar bintang yang sangat jauh, tahun cahaya untuk mencapai satu bintang ke yang lain, maka tidak gampang kita mengetahui kehidupan di luar sana. Belum lagi Urantia mengalami karantina, diisolir akibat penguasa planet kita memberontak melawan alam semesta. Kemajuan ilmu juga belum terlalu tinggi, baru belakangan ini terjadi kemajuan dalam astronomi. Maka kita merasa sendirian di alam semesta.

Paper 15 menjelaskan posisi planet kita di alam semesta:
Urantia adalah nomor 606 dari 619 dunia dihuni di sistem perbintangan lokal Satania (ini nama gugus bintang, bukan nama Satan, oknum pemberontak itu). Satania adalah nomor 24 dalam konstelasi Norlatiadek, konstelasi nomor tujuh puluh dalam alam semesta Nebadon. Ada 100 konstelasi di alam semesta lokal Nebadon. Nebadon adalah nomor 84 dari 100 di minor sector Ensa. Nomor tiga dari 100 di sektor mayor Splandon. Splandon sendiri nomor 5 di alam semesta super Orvonton. Nomor register Urantia adalah 5,342,482,337,666 di Uversa dan Firdaus. Kita planet hunian yang ke 5 triliun lebih.

Asal usul dan sejarah terbentuknya planet kita ini ada di Paper 57. Planet kita adalah hasil dari nebula Andronover yang dimulai sekitar 875,000,000,000 tahun yang lalu. Nebula Andronover ini adalah cikal bakal alam semesta Nebadon. Matahari kita terbentuk lebih dari 6 miliar tahun lalu. Sekitar 4,5 miliar tahun lalu lewatlah sistem badan gelap raksasa Angona dekat matahari kita, menarik sebagian materi dan menciptakan planet-planet tata surya kita sekarang. 3 miliar tahun lalu tata surya kita terbentuk, dinamai Monmatia. 1 miliar tahun lalu planet kita dimasukkan katalog alam semesta, dinamai Urantia. 

Penanaman makhluk hidup dan evolusinya sampai manusia pertama di Paper 58 sampai 62. Bumi kita ditutupi sebagian besar oleh lautan dengan satu benua. Terbentuk keretakan panjang atau pemisahan benua yang pertama. 550 juta tahun lalu mulailah bumi kita ditanami makhluk hidup tumbuhan yang pertama di celah yang terbentuk karena keretakan benua itu. Hewan laut mulai 450 juta tahun lalu. Hewan darat reptilia mulai sekitar 150 juta tahun lalu, hingga dinosaurus menguasai bumi tapi akhirnya menurun. 90 juta tahun lalu tumbuhan berbunga mulai muncul. Burung mulai ada 55 juta tahun lalu. Mamalia mulai ada 50 juta tahun lalu dan menguasai bumi.

Sepanjang waktu itu, benua-benua terus bergeser, ada yang muncul dan ada terbenam dari permukaan laut. Iklim di benua-benua itu terus berubah.  Zaman es dimulai 5 juta tahun silam dalam beberapa periode dan berakhir 35 ribu tahun lalu. Lapisan es berkali-kali bergerak maju dan mundur dari kutub menutupi bumi. Banyak tampilan bumi yang berubah dan banyak jenis hewan yang musnah.

Mamalia jenis lemur dmulai 1 juta tahun lalu, dilanjutkan sejenis monyet dan kemudian Primata. Dari kelompok primata inilah di sekitar India utara lahir sepasang manusia pertama, Andon dan Fonta, sekitar 993.500 tahun lalu. Paper 62 menceritakan orang tuanya, perjuangan masa kecilnya dan akhirnya pasangan ini lari dari keluarganya ke arah barat laut, membentuk keluarga baru.  Manusia pertama ini beda dari simpanse atau gorila, yang hidup di atas pohon. Manusia pertama ini memanjat pohon seperti kita sekarang.  Bagaimana mereka menemukan api, senjata kapak batu, dan tinggal di gua, diceritakan dalam Paper 63. Sampai hari ini ternyata masih banyak manusia hidup seperti mereka. Andon dan Fonta punya 19 anak dan mereka mulai berkembang biak, sampai akhirnya perang antar klan terjadi dan mereka tersebar. Mereka merambah kemana-mana sampai Eropa. Anak cucu Andon dan Fonta ini disebut bangsa Andonik.  

Setelah itu perkembangan ras warna, peradaban, pemerintahan dan negara, di Paper 64 sampai 71.  Pemberontakan planet bumi di Paper 67. Kedatangan dan kejatuhan Adam dan Hawa di Paper 73-76. Asal usul Makhluk Tengah di Paper 77. Anak cucu Adam dan Hawa ras ungu dan bangsa Andit tersebar kemana-mana diceritakan di Paper 78-80. Kemudian perkembangan peradaban modern, perkawinan sampai Paper 84. Paper 85 sampai 98 membahas asal usul dan perkembangan agama, dan agama modern setelah kedatangan Melkizedek (Paper 93) yang menghasilkan berbagai agama yang kita kenal masih bertahan sampai hari ini.
Demikianlah sejarah planet kita Urantia.





Paper 49 menjelaskan bahwa planet-planet itu dibeda-bedakan berdasarkan ciri-ciri fisiknya, antara lain:
49:2.2 (561.1) 1. Atmospheric types. 49:2.3 (561.2) 2. Elemental types.
49:2.4 (561.3) 3. Gravity types.
49:2.5 (561.4) 4. Temperature types.
49:2.6 (561.5) 5. Electric types.
49:2.7 (561.6) 6. Energizing types.
49:2.8 (561.7) 7. Unnamed types.

Tipe atmosfer berbeda-beda, dan Urantia termasuk tipe tengah. Tapi ada yang makhluk penapas super dan ada planet yang udaranya tipis, bahkan tanpa udara, dihuni makhluk jenis bukan penapas. Katanya satu ras makhluk seperti itu ada sangat dekat planet Bumi. Di mana? Bulan? Mars? Ini misteri yang akan terjawab nanti. Secara umum Bumi termasuk dalam planet yang normal, tengah dan persentasenya terbanyak. Unsur-unsurnya didominasi lautan, gravitasi sedang, suhunya sedang, jenis listrik dan energi, rata-rata karena adanya lautan dan fotosintesis. Di planet yang kondisinya lain makhluknya memperoleh energi dengan cara-cara lain juga. 


Jenis manusia di planet-planet juga berbeda-beda,

1. Adjustment to planetary environment.
2. Brain-type series.
3. Spirit-reception series.
4. Planetary-mortal epochs.
5. Creature-kinship serials.
6. Adjuster-fusion series.
7. Techniques of terrestrial escape.

Manusia di bumi juga tergolong yang tengah. Otak manusia dominan terdiri dari dua belahan, kiri dan kanan, tapi ada di planet lain yang tiga, yang ketiga otak bawah lebih berkembang. Ada yang hanya satu. Ada planet yang penerimaan rohnya dan agamanya masih primitif, ada yang sudah maju. Ada pembagian zaman-zaman di tiap planet sebagai tahapan evolusinya. Serial tipe manusianya juga beda-beda (bayangan saya, mungkin saja ada yang lebih dekat tipe makhluk laut, makhluk darat, atau darat-udara, bisa terbang). Peleburan atau fusi dengan Pelaras juga beda-beda, ada planet dimana semua manusianya bisa didiami dan melebur dengan Pelaras, tapi ada juga yang masih primitif, sehingga Pelaras hanya memperoleh pengalaman di planet itu, tidak melebur dengan manusia yang dia diami.

Apapun jenis planet-planet itu, kita semua berada dalam satu keluarga besar alam semesta, dan triliunan planet itu diperhatikan masing-masing seakan-akan satu-satunya di alam semesta. Untuk itu sudah ada birokrasi pemerintahan alam semesta yang sangat besar. Tidak terhitung malaikat administrator dan penatalayan mengurusi planet-planet itu, bahkan sampai satu-persatu manusia penduduknya.


P183:1, 15:14.9 Your planet is a member of an enormous cosmos; you belong to a well-nigh infinite family of worlds, but your sphere is just as precisely administered and just as lovingly fostered as if it were the only inhabited world in all existence.

Dari tahapan zaman-zaman yang sudah dilalui planet Urantia ini,  Kita sudah melalui zaman Pangeran Planet, zaman Adam dan Hawa, dan sekarang ada dalam zaman berikutnya, yang dimulai dari kedatangan Putra Pencipta di planet kita dalam wujud Yesus Nazaret. Sebetulnya ada lagi zaman Penghakiman dimana yang datang adalah sosok Putra Magister yang berfungsi sebagai hakim. Paper 52 menceritakan urutan zaman-zaman yang terjadi di sebuah planet. Tapi pemberontakan planet, kegagalan Adam Hawa dan kedatangan Putra Pencipta mengubah urutan yang wajar itu.

Urutan zaman planet yang umum adalah sebagai berikut: 
1. Manusia primitif, pra Pangeran Planet.
2. Pangeran Planet.
3. Adam dan Hawa.
4. Putra Magisterial atau Hakim.
5. Putra Anugerah Firdaus.
6. Putra Guru.
7. Era of Light and Life, Terang dan Hidup.

Nampaknya kita masih melewati era Putra Anugerah Firdaus, Putra Pencipta sendiri yang datang 2000 tahun lalu.  Yang belum dan akan datang (mungkin menurut saya) adalah penghakiman akhir zaman, dimana Putra Pencipta atau Yesus sendiri akan datang menghakimi planet ini. Kemudian Guru-guru dari Firdaus yang mengajarkan kebenaran di planet ini.    

Tapi sekarang ini, dari beberapa website, diberitakan kita sedang dalam era pembenahan, agar disiapkan langsung masuk era Terang dan Hidup. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti.  


 

Tuesday, January 1, 2019

Tuhan dan Deitas (God and Deities)

Tuhan adalah istilah bahasa Indonesia untuk God. Istilah ini mengacu pada Tuhan yang Esa. Sebab itu ada kutipan Tidak ada tuhan selain Allah. Istilah ini untuk bahasa  Arab adalah Allah. Untuk bahasa Ibrani Yahweh. Untuk orang Bali Sanghyang Widhi. Tiap bangsa punya istilah masing-masing. Supaya umum bisa dipakai di terjemahan Indonesia, maka perlu istilah yang umum bisa diterima untuk bangsa kita yaitu Tuhan.   

Deitas adalah terjemahan dari Deity yang artinya juga Tuhan atau Ketuhanan. Deitas itu jamak tidak hanya tunggal. Deitas ini lebih mengacu pada sifat atau kualitas Ketuhanan. Ada pribadi yang dituhankan karena memiliki atau mencapai kualitas itu, tapi hampir semua tidak. Deitas ini tidak hanya satu tetapi pribadinya banyak.  Dalam Buku Urantia istilah yang sebanding adalah Tidak ada Deitas selain Tuhan. Dalam Islam disebut tidak ada "Ilah" selain Allah, dan Ilah itu adalah deitas ini. Dalam bangsa-bangsa agama lain juga ada istilah serupa. Di Bali Deitas itu bisa diterjemahkan sebagai Dewata. Sanghyang Widhi itu esa, tapi Dewata banyak. Banyak sosok yang bisa didewakan karena mencapai kualitas sebagai dewa atau deitas itu. Sosok yang bisa dituhankan itu antara lain kekal tidak mati, bisa menciptakan dan memusnahkan kehidupan, berkuasa mutlak atas alam ciptaannya, dan tanpa batas melampaui keterbatasan materi, menunjukkan sifat serta kualitas yang sama dengan Tuhan yang Esa itu, dan sebagainya. Contoh pribadi yang mencapai level ini adalah Isa Almasih atau Yesus itu setelah selesai inkarnasinya. Yesus adalah inkarnasi dari Mikhael Nebadon, seorang Putera Firdaus. 

Semoga tidak menjadi bingung. 

Hal yang pasti adalah Tuhan itu Esa. Ketuhanan itu manunggal. Meskipun perwujudan manifestasi dari Tuhan yang Esa itu banyak dan bertingkat di berbagai alam yang maha luas ini, dalam pribadi-pribadi Deitas dan putra-putri turunan mereka, tapi segala sesuatu berasal dari satu Tuhan yang disebut AKU ADA yang Esa utuh tanpa batasan dan sifat ini. Alam semesta ini satu kesatuan utuh, karena ada satu sumber saja. Semua Deitas yang lain adalah turunan dari satu Sumber ini.  

Monday, December 31, 2018

Ras Warna

Ras Warna adalah kenyataan di planet bumi, dan hal itu dihasilkan dari rancangan dasar evolusi kehidupan di planet Bumi. Awal pertama manusia adalah Andon dan Fonta, pasangan pertama manusia, di perbukitan Afghanistan-Pakistan bagian utara, yang menurunkan bangsa Andonit.  Orang Neanderthal adalah Andonit. Mereka dulu pernah menguasai seluruh dunia. Seperti apa mereka? Kata Buku Urantia keturunan mereka masih ada yang bertahan meskipun terusir jauh ke utara yaitu bangsa Eskimo.

Lihat Paper 64. 

Kemudian dari bangsa Badonan, dari tempat yang kira-kira sama di utara India-Pakistan, dari satu pasangan manusia, lahirlah anak-anak dengan ciri-ciri yang berbeda, sebagai orang tua enam ras berwarna. Ada yang merah, orange, kuning, hijau, biru, dan nila.

Ras-ras warna ini disebut bangsa Sangik. 

Ciri ras-ras itu salah satunya dari warna kulit dan mata. Ras merah dengan kulit dan mata kemerahan, sebetulnya adalah yang paling unggul dari semua ras, mereka pemberani dan kuat. Rambut mereka lurus hitam dan badan tegap. Keturunan mereka yang bertahan sampai sekarang adalah Indian Amerika, dan sebagian orang Indonesia! Orang Indonesia berkulit coklat, keturunan campuran merah dan kuning. Suku-suku melayu di Sumatera banyak memiliki darah ras merah. 

Ras orange berkelana ke Mesir, di situ mereka kalah melawan ras hijau, tetapi kemudian ras hijau tenggelam diserap oleh bangsa-bangsa ras lain. Ras orange punya kesenangan berkompetisi membangun bangunan tinggi. Itulah sebabnya mereka membuat piramid.
Ras hijau masih tersisa di India dan Asia Selatan, tapi diserap oleh bangsa-bangsa lain. Masih dijumpai di Burma orang-orang yang matanya hijau. Dua bangsa ini, orange dan hijau memiliki ciri khas badan raksasa.  

Ras merah berkelana ke China, Asia Tengah. Tetapi di belakang mereka diikuti oleh ras kuning. Ras merah punya kelemahan yaitu suka berperang sendiri antar marga sehingga lemah. Tapi ras kuning sebaliknya punya motto bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, sehingga mereka bersatu dan perlahan-lahan mendesak serta menyerap ras merah ke utara. Ras kuning ahli dalam bela diri, sehingga walaupun ras merah lebih pintar perang karena mereka ahli memakai kuda, namun kelompok ras merah murni yang tersisa didesak ke utara sehingga akhirnya lari menyeberang selat Bering memasuki Amerika dan menyebar hingga ke Amerika Selatan lalu bercampur dengan pendatang dari Eropa sampai sekarang. Sebagian ras merah ke Indonesia dan bercampur dengan ras kuning banyak menurunkan bangsa Indonesia, Melayu, Indochina dan kepulauan sekitar Asia Timur sekarang. Benar jika buku-buku sejarah kita menyebutkan bahwa nenek moyang bangsa kita dari daerah Yunan atau Tiongkok selatan.

Sementara itu ras kuning makin kuat menguasai China daratan dan pulau-pulau sekitarnya.

Sementara itu ras biru berkelana jauh ke barat. Mereka menyerap dan memusnahkan bangsa-bangsa Andonit yang sebelumnya menguasai Eropa, menghasilkan yang disebut bangsa kulit putih Eropa. Bangsa biru itu suka petualangan dan kepahlawanan. 

Ras nila masuk ke Afrika dan sebagian besar mereka masih ada di sana.

Kemudian datanglah ras ke delapan, ras ungu, keturunan Adam dan Hawa.  Ciri mereka berkulit dan mata keunguan, warna kulit cerah, dan rambut pirang (semua ras sebelumnya rambutnya hitam). Ras ungu punya markas pertama di Taman Eden pertama di sekitar Cyprus saat ini, tapi sekarang tenggelam di bawah lautan, kemudian pindah ke antara sungai Efrat dan Tigris di Irak, tetapi kemudian mereka berangsur-angsur pindah ke utara dan barat hingga akhirnya habis di Irak. Sebagian besar mereka memasuki Asia Tengah kemudian ke Eropa, Rusia, dan China bagian barat. Di situlah mereka berada sampai sekarang, sebagian besar bercampur dengan ras biru, melahirkan bangsa kulit putih sekarang, yang sebagian bermigrasi ke Amerika dan Australia.  


Demikianlah sekarang ini abad 21, bangsa kulit putih menguasai Eropa Australia dan Amerika Utara. Bangsa kuning masih di Asia Tengah dan Timur. Afrika ras nila. Campuran bangsa-bangsa ada di India dan Timur Tengah. Amerika Selatan campuran macam-macam ras juga.

Campuran antar ras sering menghasilkan keturunan yang lebih unggul, karena setiap ras diberikan genetik unggul masing-masing yang berbeda. Prinsip persilangan antar gen dominan menghasilkan keturunan dominan juga yang beda dan lebih bagus dari orang tuanya.  

Di planet-planet lain, evolusi pada akhirnya menyebabkan ras warna saling kawin campur dan menghasilkan bangsa campuran akhir yang paling unggul dari semuanya.

Thursday, July 12, 2018

Batin (Mind)

Batin adalah terjemahan dari Mind, yaitu asal dari pikiran (thought) dan perasaan. Mind adalah juga berarti kecerdasan, sumber semua ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam pengertian tertentu batin itu adalah semacam software.

Batin (mind) bisa dikaruniakan ke atas sistem fisik, sistem darah dan daging, misalnya jaringan otak manusia, berfungsi menjadi semacam perangkat lunak (software) yang menjalankan dan mengendalikan perangkat keras (hardware) yaitu otak manusia. 

Manusia itu terdiri dari badan fisik material yang dikendalikan oleh batin. Batin mengendalikan badan melalui reaksi hormon dan sistem saraf yang mempengaruhi otot.

Roh (spirit) punya batin, sebab roh itu sumber batin. Alam semesta ini terdiri dari tiga tingkatan: roh, batin, materi. Roh adalah sumber batin, yang berfungsi sebagai software untuk mengendalikan materi. Manusia yang materi bisa memahami roh melalui perantaraan batin. Batin adalah perantara. 

Batin adalah wilayahnya Roh Tanpa Batas pribadi ketiga Trinitas dan keluarga keturunan-Nya, termasuk para Ibu Alam Semesta Lokal dan serafim. Mereka bekerja melalui teknologi. Teknologi pengendalian materi ini jauh di luar pemahaman manusia, misalnya yang bisa disebutkan dalam Buku Urantia adalah pengaturan energi kosmik, cara mengarahkan dan mengkonversi berbagai energi kosmik (seperti sistem saraf, ada jaringan energi antar bintang alam semesta), cara memulai, mengendalikan dan menghidupkan kembali bintang-bintang yang mati; pengaturan keseimbangan dengan dark matter atau badan gelap raksasa, antigravitasi; perjalanan antar bintang dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya; teknologi komunikasi seketika untuk tempat yang sangat jauh; planet-planet buatan yang dikendalikan penuh dan diberi energi bukan dari matahari; teknologi sel dan genetika yang dirancang untuk bisa berevolusi menjadi bentuk kehidupan yang lebih tinggi; sel yang bisa menyembuhkan diri; berbagai jenis desain dasar rekayasa kehidupan; perjalanan antar planet dengan cara materi diubah menjadi unsur kimia lalu dibawa terbang antar bintang dan setibanya di sana direkonstruksi dan diberi kehidupan lagi; mempersingkat waktu yaitu bagaimana suatu proses alami yang seharusnya lama bisa berlangsung menjadi sebentar saja dalam ukuran kita; bisa memahami suatu ilmu yang sangat luas dalam waktu relatif singkat, teknologi belajar yang ekstra cepat, dan masih banyak lagi.